CILACAP - Fenomena tekanan udara rendah yang berada di selatan Pulau Jawa, Kamis (26/1) pagi, telah berubah menjadi badai baru. Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Cilacap, Teguh Wardoyo, menyebutkan pusat badai berupa siklon tropis bernama Iggy tersebut, berada di posisi 16,2 derajat Lintang Selatan (LS) dan 108,8 derajat bujur timur (BT) atau sekitar 1.000 kilometer arah barat daya Denpasar, Bali.
''Siklon tropis yang muncul pukul 07.00 tersebut, menyebabkan cuaca ekstrim di daratan wilayah selatan Jawa, Sumatera, Bali sampai Nusa Tenggara, dan juga di lautan Samudra Hindia,'' jelasnya, Kamis (26/1). Dia menyebutkan, fenomena cuaca ekstrim ini akan berlangsung hingga 29 Februari mendatang.
Menurut dia, fenomena angin kencang yang kini berlangsung di selatan Pulau Jawa, termasuk wilayah eks Karesidenan Banyumas, merupakan dampak dari aktivitas badai Iggy tersebut. Bahkan dia menyebutkan, kecepatan angin di pusat badai yang berada di perairan dalam Samudra Hindia bisa mencapai 75 kilometer (km) per jam.
''Kecapatan angin setinggi ini, bisa menimbulkan gelombang laut hingga 7 meter,'' katanya. Untuk itu, dia meminta para nelayan yang biasa beraktivitas di perairan Samudra Hindia, benar-benar menghentikan aktivitasnya.
Yang masih di darat, diminta tidak melaut dulu. Sedangkan yang sudah terlanjur berada di tengah laut, sebaiknya mencari pulau-pulau kecil untuk mengamankan diri lebih dulu.
nya. ''Dengan kecepatan angin ini, gelombang di tengah laut bisa mencapai 7 meter, sedangkan di perairan dekat pantai bisa mencapai 4,5 meter. Gelombang setinggi ini, bisa menyebabkan kapal terbalik,'' jelasnya.
Ia juga meminta warga yang berada di darat juga berhati-hati. "Karena angin yang bertiup kencang dapat menumbangkan pohon-pohonan,'' jelasnya.
0 komentar:
Post a Comment