Bagi yang sering terserang migrain, tidak perlu buru-buru minum obat jika tak ingin berurusan dengan efek sampingnya. Ada cara yang lebih aman untuk meredakannya, yakni dengan jahe yang dipakai sebagai bumbu masak maupun dibuat minuman.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Headache Care Center di Springfield mengungkap, ekstrak jahe efektif meredakan migrain hingga 63 persen. Pada sekitar 30 persen partisipan, migrain berkurang hanya dalam 2 jam setelah menghisap sari jahe.
Penelitian yang dipimpin Dr Roger Cady ini melibatkan 60 orang yang sering mengalami migrain. Dikutip dari Reuters, Minggu (19/6/2011), partisipan dibagi menjadi 2 kelompok terdiri dari 45 orang yang diberi jahe saat terjadi serangan migrain dan 15 orang yang hanya diberi plasebo.
Meski tidak menjelaskan secara detail mekanisme kerjanya, hasil penelitian ini menegaskan bahwa jahe bisa menjadi alternatif untuk mengatasi migrain. Selama ini, banyak orang mengunyah jahe segar untuk meredakan sakit kepala maupun rasa mual yang menyertai migrain.
Beberapa ahli meyakini, kandungan senyawa tertentu di dalam bumbu masakan yang sangat populer ini bisa menghambat prostagraldin yang merupakan mediator nyeri. Jahe juga diyakini mampu mengatasi radang pada pembuluh darah di otak yang merupakan salah satu pemicu migrain.
Dalam penelitian Dr Cady, jahe yang digunakan memang sudah disarikan dalam bentuk ekstrak. Namun untuk dikonsumsi sehari-hari, jahe segar maupun jahe kering yang sudah diserbuk juga bisa memberikan khasiat yang kurang lebih sama pada penderita migrain.
Untuk dibuat minuman, jahe segar biasanya dimemarkan lalu diseduh atau terlebih dahulu dibakar agar aromanya keluar. Bisa diminum begitu saja setelah ditambah gula atau pemanis lainnya, bisa juga dicampur dengan minuman lain menjadi teh jahe atau susu jahe.
Jahe juga sering diolah menjadi permen atau biskuit, sehingga pilihannya semakin bervariasi. Berbagai jenis masakan juga banyak yang menggunakan jahe untuk menghadirkan citarasa yang khas dan hangat, cocok untuk dikonsumsi saat cuaca dingin.
Pada beberapa orang, jahe bisa memicu efek samping seperti nyeri dada dan kurang dianjurkan bagi yang punya masalah dengan batu empedu. Namun secara umum, efek sampingnya jauh lebih aman dibanding obat-obatan kimia yang bisa memicu kerusakan hati dan ginjal.
0 komentar:
Post a Comment