ITALIA
Setahun lalu AC Milan memprediksi Andrea Pirlo sudah tak bergigi
lagi. Ketika itu usianya masuk 32 tahun, lebih banyak menghabiskan waktu
mengurusi cederanya, dan kalah greget dari pemain anyar, Mark Van
Bommel.
Pirlo pun di ujung masa kontraknya. Setelah 10 tahun bersama juara
Piala Eropa tersebut, kubu AC Milan hanya menawarkan satu tahun
perpanjangan kontrak. Pirlo pun terluka. Harga dirinya terinjak. Ia
merasa patut mendapatkan penghormatan lebih setelah apa yang
dilakukannya selama ini untuk Rossoneri.
Ia pun hengkang. Yang mengejutkan, ia memilih Juventus, yang baru saja gagal meraih tiket ke Eropa, dan sedang dalam krisis setelah hanya bercokol di peringkat tujuh serie A.
Di tengah kondisi tim yang sedang tak stabil itulah Pirlo datang. Gelandang kelahiran Flero, Lombardy, Italia 19 Mei 1979 ini membuktikan dirinya belum "habis". Ia tetap seorang maestro di lini tengah, jenderal lapangan yang tak kenal kata pensiun.
Ia mengatur tempo Bianconeri tanpa henti yang membuat para pemain lawan kewalahan, ia yang menjadi poros penghubung lini pertahanan, dan penyerangan, dan ia juga pemain yang paling rajin merebut bola ketika lawan lengah.
Dan kemudian statistik membuktikan, Pirlo memang masih gelandang terbaik di serie A. Tak hanya menjadi pemberi assist terbanyak Serie A, ia pun tercatat memberikan umpan lebih banyak dari pemain lain di liga Italia tersebut.
Itu pula yang membuat pelatih Italia, Cesare Prandelli tak ragu menjadikannya jenderal lapangan Italia untuk Piala Eropa 2012. Kemampuan Pirlo melepaskan umpan terobosan, kepiawaiannya membuka ruang penyerangan baru, serta tendangan jarak jauhnya yang mematikan, bakal jadi senjata andalan Azzurri.
Terlebih, Pirlo adalah pemain yang sarat pengalaman. Ia sedikit dari pemain Italia alumnus Juara Piala Dunia 2006 yang masih tersisa di skuad sekarang. Pengalamannya sangat penting di sebuah turnamen besar. Ia bakal jadi mentor untuk sebagian besar pemain Italia yang masih hijau. Panggilan kehormatan dari rekan-rekannya, l'architetto" alias "sang arsitek" memang masih sangat pantas melekat pada dirinya.
Kepiawaian Pirlo terlihat ketika memimpin Italia lolos dari grup C dengan hasil nyaris sempurna. Tim Biru ini tidak pernah kalah di babak kualifikasi Euro 2012. Mereka pun memastikan satu tiket ke Polandia-Ukraina setelah keluar sebagai juara di Grup C.
Dari 10 kali pertandingan, Italia memetik delapan kali kemenangan dan dua kali imbang. Mereka sukses mencetak 20 gol, dan gawang Gigi Buffon hanya kemasukan dua gol --yang menunjukkan betapa kuatnya lini pertahanan tim yang dulu dikenal dengan pertahanan catenaccio alias grendelnya ini.
Ditukangi Cesare Prandelli, terjadi reformasi di tubuh Gli Azzurri. Menggantikan Marcelo Lippi yang gagal total di Piala Dunia 2010, Prandelli mengubah paradigma bertahan Italia menjadi lebih agresif.
Pola sepak bola negatif yang mengandalkan serangan balik ditinggalkan. Kini, empat kali juara Piala Dunia tersebut mengusung sepakbola atraktif dengan berusaha menguasai bola selama mungkin.
Sistem permainan Italia berpusat pada para gelandang. Ini terlihat dari formasi mereka 4-3-1-2. Tujuan Azzurri sekarang bukan hanya meraih kemenangan, tapi juga menyajikan sepak bola yang menghibur.
Prandelli juga membikin kejutan saat memanggil 32 nama skuad sementara Italia. Ia memanggil beberapa debutan, seperti Emanuele Giaccherini (Juventus), dua pemain Atalanta Ezequiel Schelotto dan Luca Cigarini, serta gelandang asal klub Serie B, Pescara, Marco Verratti, juga striker Mattia Destro asal klub Siena.
Kejutan lainnya adalah pemanggilan striker gaek Antonio Di Natale dan Antonio Cassano yang baru sembuh dari cedera. Sejak era Prandelli, Di Natale sama sekali belum pernah masuk ke dalam skuad Italia. Ia sempat tersingkir oleh debutan, seperti Alessandro Matri, Pablo Osvaldo ataupun Giampaolo Pazzini. Namun pada akhirnya ketiga nama ini tak diboyong ke Polandia-Ukraina. (Tribunnews/den)
Jadwal Pertandingan Italia di Babak Penyisihan Grup C:
Daftar Pemain Timnas Italia :
Kiper :
Ia pun hengkang. Yang mengejutkan, ia memilih Juventus, yang baru saja gagal meraih tiket ke Eropa, dan sedang dalam krisis setelah hanya bercokol di peringkat tujuh serie A.
Di tengah kondisi tim yang sedang tak stabil itulah Pirlo datang. Gelandang kelahiran Flero, Lombardy, Italia 19 Mei 1979 ini membuktikan dirinya belum "habis". Ia tetap seorang maestro di lini tengah, jenderal lapangan yang tak kenal kata pensiun.
Ia mengatur tempo Bianconeri tanpa henti yang membuat para pemain lawan kewalahan, ia yang menjadi poros penghubung lini pertahanan, dan penyerangan, dan ia juga pemain yang paling rajin merebut bola ketika lawan lengah.
Dan kemudian statistik membuktikan, Pirlo memang masih gelandang terbaik di serie A. Tak hanya menjadi pemberi assist terbanyak Serie A, ia pun tercatat memberikan umpan lebih banyak dari pemain lain di liga Italia tersebut.
Itu pula yang membuat pelatih Italia, Cesare Prandelli tak ragu menjadikannya jenderal lapangan Italia untuk Piala Eropa 2012. Kemampuan Pirlo melepaskan umpan terobosan, kepiawaiannya membuka ruang penyerangan baru, serta tendangan jarak jauhnya yang mematikan, bakal jadi senjata andalan Azzurri.
Terlebih, Pirlo adalah pemain yang sarat pengalaman. Ia sedikit dari pemain Italia alumnus Juara Piala Dunia 2006 yang masih tersisa di skuad sekarang. Pengalamannya sangat penting di sebuah turnamen besar. Ia bakal jadi mentor untuk sebagian besar pemain Italia yang masih hijau. Panggilan kehormatan dari rekan-rekannya, l'architetto" alias "sang arsitek" memang masih sangat pantas melekat pada dirinya.
Kepiawaian Pirlo terlihat ketika memimpin Italia lolos dari grup C dengan hasil nyaris sempurna. Tim Biru ini tidak pernah kalah di babak kualifikasi Euro 2012. Mereka pun memastikan satu tiket ke Polandia-Ukraina setelah keluar sebagai juara di Grup C.
Dari 10 kali pertandingan, Italia memetik delapan kali kemenangan dan dua kali imbang. Mereka sukses mencetak 20 gol, dan gawang Gigi Buffon hanya kemasukan dua gol --yang menunjukkan betapa kuatnya lini pertahanan tim yang dulu dikenal dengan pertahanan catenaccio alias grendelnya ini.
Ditukangi Cesare Prandelli, terjadi reformasi di tubuh Gli Azzurri. Menggantikan Marcelo Lippi yang gagal total di Piala Dunia 2010, Prandelli mengubah paradigma bertahan Italia menjadi lebih agresif.
Pola sepak bola negatif yang mengandalkan serangan balik ditinggalkan. Kini, empat kali juara Piala Dunia tersebut mengusung sepakbola atraktif dengan berusaha menguasai bola selama mungkin.
Sistem permainan Italia berpusat pada para gelandang. Ini terlihat dari formasi mereka 4-3-1-2. Tujuan Azzurri sekarang bukan hanya meraih kemenangan, tapi juga menyajikan sepak bola yang menghibur.
Prandelli juga membikin kejutan saat memanggil 32 nama skuad sementara Italia. Ia memanggil beberapa debutan, seperti Emanuele Giaccherini (Juventus), dua pemain Atalanta Ezequiel Schelotto dan Luca Cigarini, serta gelandang asal klub Serie B, Pescara, Marco Verratti, juga striker Mattia Destro asal klub Siena.
Kejutan lainnya adalah pemanggilan striker gaek Antonio Di Natale dan Antonio Cassano yang baru sembuh dari cedera. Sejak era Prandelli, Di Natale sama sekali belum pernah masuk ke dalam skuad Italia. Ia sempat tersingkir oleh debutan, seperti Alessandro Matri, Pablo Osvaldo ataupun Giampaolo Pazzini. Namun pada akhirnya ketiga nama ini tak diboyong ke Polandia-Ukraina. (Tribunnews/den)
Jadwal Pertandingan Italia di Babak Penyisihan Grup C:
- Senin (11/6/2012) Spanyol vs Italia
- Jumat (15/6/2012) Italia vs Kroasia
- Selasa (19/6/2012) Italia vs Rep. Irlandia
Daftar Pemain Timnas Italia :
Kiper :
- Gianluigi Buffon ( Juventus )
- Ignazio Abate (AC Milan),
- Federico Balzaretti (Palermo),
- Andrea Barzagli (Juventus),
- Leonardo Bonucci (Juventus),
- Giorgio Chiellini (Juventus),
- Christian Maggio (Napoli),
- Angelo Ogbonna (Torino)
- Daniele De Rossi (AS Roma),
- Alessandro Diamanti (Bologna),
- Emanuele Giaccherini (Juventus),
- Claudio Marchisio (Juventus),
- Riccardo Montolivo (Fiorentina),
- Thiago Motta (Paris St Germain),
- Antonio Nocerino (AC Milan),
- Andrea Pirlo (Juventus)
- Mario Balotelli (Manchester City),
- Fabio Borini (AS Roma),
- Antonio Cassano (AC Milan),
- Antonio Di Natale (Udinese),
- Sebastian Giovinco (Parma)
0 komentar:
Post a Comment